Jumat, 23 Juli 2010

Terukir Pada Langit Biru

saat kusongsong cakrawala yang membuka tirai pagi
sambil kuretasi tipis tipis embun diputik melati
kulukis namamu pada lembaran hari
semerbak wangi rindu dalam taman hati
 
terukir pada langit biru
rindu yang memasungku dalam pilu nan syahdu
tertoreh gambaran senyummu
yang meleburkan wajahmu pada sukmaku
membelai ditiap sujudku bersama waktu
mendayu dalam kalbu
 
dan kubentangkan sungai kasih
yang selalu mengalir pada derab tasbih 
meski daun rindu bertaburan dalam kanvas luka
namun angin cinta tetap sebening mutiara
 
bersama cinta yang masih bertahta
direlung jiwa yang selalu kubalut dengan do'a
segenggam setia masih menunggumu tiba
membawa serumpun kata
yang pernah kau bawa pergi bersama biru warna langit yang mempesona
»»  READMORE...

Bisikan Angin Malam

ditemani semilir angin yang mendesah
 aku duduk diberanda depan rumah
 dengan hati gelisah
menunggu ia yang pernah singgah
dihati yang terindah
kenapa hingga malam tiba
ia belum juga menyapa
benarkah ia kecewa
sampai berlalu tanpa sepatah kata
ataukah ia tak ingin memberi kesempatan
karena ingin menikmati kesendirian
ataukah ia telah bosan
menyulam kata tentang kebersamaan
hingga membiarkan aku sendirian 
dalam pertanyaan...?
kini aku masih duduk setia dalam penantian
sambil menatap bintang dilangit yang bertebaran
kubuka lagi cerita yang tersimpan rapi dalam mozaik kenangan
dan lirik kudengar bisik sang angin malam
ada fatehah yang ia kirimkan
tenanglah alexa..., ia akan datang
membawa genggaman cinta yang pernah ia janjikan
»»  READMORE...

Di Dalam Taman Do'a

terdiam aku menanti
dalam kerinduan yang tiada bertepi
teringat memory yang pernah kita ukiri
saat menyulam kasih sayang yang terjalin murni

tanpa ada kepentingan yang tersembunyi
kecuali mengharap keridhoan Illahi
masih begitu jelas jejak sebuah ketulusan yang kau tinggalkan disini
tertata rapi dalam bingkai hati
 
hingga kini tetap indah susunan cerita
yang pernah kita bina
antara senyum dan airmata
menyikap tirai sebuah rahasia
yang kadang menjelma sedih dan bahagia
tanpa kusadar dan kuduga
kini kau telah jauh meninggalkan pohon indah yang mempesona
pohon rindu dan cinta dalam taman do'a
yang terjalin dengan keikhlasan hati dan jiwa
 
hari demi hari pun terus berlalu
aku masih disini untuk kesekian waktu
dengan menyulam kata yang tersampul dalam bait rindu
penuh kesayuan yang berlabuh didasar kalbu
beriramakan syahdu
menemani diri kala menunggu
hingga kau datang mencairkan rindu yang telah membeku
karena merindumu
 
duhai kakaku yang kurindu
begitu terasa ketulusan yang kau berikan
hingga kapanpun tiada kan terlupakan
meski kini hariku penuh dibalutin dengan kerinduan

namun rindu yang kurasakan
tidaklah menyakitkan
tapi indah dan menyejukan
dalam do'a kita yang kini membentuk taman
dan dengan senyuman
aku mengenang
»»  READMORE...

Aroma Bulan Suci Ramadhan

Ramadhan…
Aroma bulan suci ramadhan segarkan rongga hatiku
Sejukkan gersang jiwaku
Marhaban ya syahrur ramadhan
Marhaban ya syahrus shiyam
Marhaban ya syahrur ramadhan
Marhaban ya syahrul qiyam

Seiring detakmu ramadhan…
Selembut sentuhan keimanan
Berkahi aku, rahmati aku, ampuni dosaku.
Cucilah dengan tetesan embun hidayah
Yang membewaku mendekat,
Dekat kepadaMu

Ya Allah…
Ijinkan hamba melangkah di gerbang suci-Mu
Ijinkan hamba menggapai hamparan danau berkah-Mu
Bersujud dan bermunajat di malam qadar-Mu

Ya Allah…
Semailah benih-benih kesabaran, keikhlasan, ketabahan di ladang hatiku
Teguhkanlah keimanan dan ketakwaan dalam jiwaku
Sepi kini satu keindahan
Malam mewangi kasturi
Kekuatan jiwa untuk berdiri



Air mata, jadilah mutiara
Jadikan sujud sebagai kenikmatan cinta
Kuikhlasan menghamba mengemis kasih
Allahu Rabbi…
Sempurnakanlah ramadhanku tahun ini.
»»  READMORE...

RINDU ILLAHI

tercium wangi melati disela rimbun dedaunan
dengan segenap pengharapan
kurasakan kesegaran
embun pagi dipuncuk puncuk rumput dalam taman
sungguh nikmat dan indah anugrah-Mu Sang Maha Rahman
pagi yang selalu indah dan mempesona
kurengkuh hangat cahaya mentari dalam dekap mesra
sambil menunggu engkau tiba
bergejolak asa yang membara
kuhamparkan sajadahku mencium wangi dhuha
begitu terasa kedamaian menyelimuti hati dan jiwa
detik waktu pun terus berpacu
siang segera menjemputku
hingga kini aku masih menunggu
dirimu yang telah berlalu
lama sudah tak kudengar tutur sapa dan candamu
terpaku aku memangku rindu
menanti puisi senja yang kau janjikan itu
membuatku luruh tak bertumpu
hingga ada tetesan rindu yang kelu
dalam bingkai hatiku
belum usaikah engkau menatanya..?
kenapa kau membiarkanku menunggu terlalu lama
bila senja ini
kau tak menghampiri
kerinduan pasti menyelimuti lagi
segeralah engkau kembali
membawa setangkai cinta nan damai
dalam naungan cahaya kasih sayang Illahi
»»  READMORE...

Rabu, 21 Juli 2010

SETIA

Lelah aku disini
Telah jauh kuterjang kelana
Sabar menanti
Kau memberi sebentuk cinta

Lirih aku menunggu
Mendekap kenangan tertempuh
Kala fajar merekah merana rindu
Kau membuka dengan desau haru

Apa daya aku tanpa kuasa
Menangis ku arungi jua
Semakin jauh tenggelam sendu
Kekasihku bangkit menyeruak debu

Dosakah aku
Duka tiba mendekap bagai tangga bertubi
Membuang dalam sakit sembilu
Tuhan, aku hanya menanti

Biar Kau tarik segala
Sampai darah menikam raga
Walau aku teguh setia
Percaya padaMu terasah derita
»»  READMORE...

MALAM MINGGU

Malam ini semestinya meriah
Tapi kini aku malah gerah
Ingin rasanya aku marah

Malam minggu malam yang indah
Tapi kini langit tak cerah
Ingin rasanya aku marah

Wahai malam minggu
Kapankah kau puas membiarkan malam minggu ku kelabu??
Teganya kau bwat mlm minggu ku kelabu di warnet yg agak sepi

Malam minggu malamnya asmara
Tapi kini ku sengsara
Sepi sendiri tanpa acara.....
»»  READMORE...

KISAHKU

aku…
kesendirian ini selalu menggerogoti tubuhku
kesepian terus mencoba melobangi jiwaku
perih yang kurasa menusuk sampai ke tulangku
terbang di antara angan
desir ombak pun mengayuh untuk terus menggebu

asa kini menjadi butiran pasir berdebu
hitam kini bercampur menjadi kelabu
sakit yang ku rasa telah menjadi ngilu
percuma aku merindu
karena kau tak akan pernah menjemputku

air salju sudah membeku
takkan ada lagi sepatah kata untukku
aku termenung menungu mu
itu sudah nasibku

kini kelabu menutupi kisahku
melayang jiwaku
terbang besama mimpi yang tak kan kembali
itulah aku…
hanya ini puisi dariku
puisi basah tercipta hanya untuk sangmu Primadona ku
»»  READMORE...