Minggu, 07 November 2010

Sebuah Penantian

Sepi smakin kurasa
hingga menyayat kalbu
malam ini sperti biasa
malam minggu kelabu

sungguh manis gadis ini
mendekati ku tak berani
sendirian ku di sini
tak seorangpun yg menemani

ingin hatiku menjerit!
seringkali kutahan
tmenku dah pada merit
ak masih saja sendirian

oh Tuhan..
masihkah ada harapan
dalam keadaan tertekan
hampir ku hilang ingatan

stiap gadis yg kudekati
slalu saja meninggalkanku
sungguh ku tak mengerti
apakah ku terlalu kaku?

ataukah faktor ekonomi?
tiadakah yg bisa kompromi?
atau stidaknya memahami?
oh mami, lebih baik vasektomi

tp ku akan bangkit!
walau keadaan sulit
kesulitan ekonomi menghimpit
bikin bnyk org pailit

kan kuraih cita2
mencari sbuah permata
permata bernama cinta
dr sapa g penting, yg penting wanita

oh, wanita..
yg kupunya hanyalah cinta
juga kasih setia
sungguh benar kuberkata

kalau sampai ak berdusta
boleh colok ni mata
atau timpuk pake bata
sumpahin kena kusta

dusta adalah nista
pegang beta punya kata
Sepi smakin kurasa
hingga menyayat kalbu
malam ini sperti biasa
malam minggu kelabu

sungguh manis gadis ini
mendekati ku tak berani
sendirian ku di sini
tak seorangpun yg menemani

ingin hatiku menjerit!
seringkali kutahan
tmenku dah pada merit
ak masih saja sendirian

oh Tuhan..
masihkah ada harapan
dalam keadaan tertekan
hampir ku hilang ingatan

stiap gadis yg kudekati
slalu saja meninggalkanku
sungguh ku tak mengerti
apakah ku terlalu kaku?

ataukah faktor ekonomi?
tiadakah yg bisa kompromi?
atau stidaknya memahami?
oh mami, lebih baik vasektomi

tp ku akan bangkit!
walau keadaan sulit
kesulitan ekonomi menghimpit
bikin bnyk org pailit

kan kuraih cita2
mencari sbuah permata
permata bernama cinta
dr sapa g penting, yg penting wanita

oh, wanita..
yg kupunya hanyalah cinta
juga kasih setia
sungguh benar kuberkata

kalau sampai ak berdusta
boleh colok ni mata
atau timpuk pake bata
sumpahin kena kusta

dusta adalah nista
pegang ana punya kata
putra jawa kelahiran sumatra

»»  READMORE...

Jangan Kasihani Aku

Jangan kasihani aku
Jangan pernah
Atau aku akan sangat marah
Aku terluka. Aku rapuh. Aku lemah
Tapi aku tak perlu semua itu
Aku tak perlu belas kasihmu
Sungguh.

Buat apa semua rasa kasihanmu itu ?
Aku memang sendiri seperti ini
Tapi aku yakin sang dewi akan tiba
Dengan selendang merah mudanya
Dengan secawan air seperti permata
Jadi aku tak perlu rasa itu darimu
Karena rasa itu bukan untukku
Tapi untuk dia, putri
Pangeran negeri jutaan lingkaran purnama
Yang namanya melebur dengan milikmu
Berikan saja padanya
Aku tak perlu belah kasihmu
Sungguh.
»»  READMORE...