Jumat, 30 Desember 2011

BUNDA

Bunda . . .
Setiap deras degupan jantungku,
Engkau mampu merasanya.
Ketika aku Sedih . . .
Ketika aku Gembira . . .
Ketika aku Gelisah . . .
Nalurimu Bunda,
Bagaikan sebati dalam diriku.

Ketika aku sekau juga turut berjuang.
Kegembiraan yang menyinari saat Aku hidup,
Di muka bumi ini sebagai anakmu.

Apabila gelisah menyelubungi jiwaku,
Engkau masih bersamaku.
Menolong menyelesaikan Masalah,
Yang tak sudah-sudah mengganggu perjalanan hidupku.

Aku masih ingat . . .
Dulu engkau berdinding kegigihan,
Mendidik aku menjadi anak soleh.

Aku masih ingat . . .
Dulu engkau merumahkan setia,
Memelihara aku dengan kasih sayang.
Menjadi manusia berguna . . .

Tak kan mudah aku lupa,
Karena jasamu tak terbalas semuanya.
Karena tak terkenang sepenuhnya,
Di laut budimu . . .

Bunda . . . .
Aku masih ingat,
Mengucapkan terima kasih,
Dan akan terus ingat melafalkannya.
Sehingga akhir hayat aku masih ingat,
Segala sesuatu yang murni itu . . .